Pemerintah Meneror Rakyatnya
Oleh
: Ashwin Pulungan
Apabila kita membaca UUD 1945 terdapatlah didalamnya
Pasal-pasal yang berisi nilai-nilai untuk memperhatikan, mengayomi, menolong,
mendidik, mengkondisikan ketersediaan lapangan pekerjaan, menciptakan keadilan
dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Demikian juga apabila kita membaca
beberapa UU yang telah disyahkan walau banyak UU di Indonesia yang telah
terkontaminasi masuknya pemikiran kepentingan asing, tetap saja ada kalimat
didalam Pasal-pasal-nya berisi nilai-nilai tersebut.
Pemerintah selama ini berkesan seolah-olah telah
melaksanakan UUD 1945 dan UU yang ada sementara banyak rakyat merasakan
ketidak-adilan, pemiskinan dan pelanggaran terhadap UU berjalan tanpa ada
sanksi hukum yang diberlakukan.
Teror yang selama ini diterima rakyat Indonesia adalah :
1.
Mahalnya biaya pendidikan menengah sampai perguruan
tinggi yang dirasakan sebagian besar rakyat sehingga menimbulkan ketidak
pastian kelanjutan pendidikan bagi sebagian besar anak-anak rakyat Indonesia.
Sehingga perubahan nasib dan perolehan tingkat kesejahteraan bagi banyak
keluarga di Indonesia dalam jangka panjang tidak akan tercapai.
2.
Perlindungan dari aparat Kepolisian untuk keamanan
masyarakat tidak diterima oleh banyak rakyat karena banyak oknum Kepolisian
memperjual-belikan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan banyak Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) yang direkayasa untuk kepentingan pihak yang salah.
Kepolisian sudah tidak merupakan aparat penegak hukum bahkan sebaliknya.
3.
Banyaknya aparat militer dan kepolisian yang melakukan
tindakan kekerasan dengan senjata bedil kepada banyak rakyat tidak dituntaskan
pelanggaran hukumnya secara tegas serta berkeadilan.
4.
Sangat banyak
Hakim yang menerima suap dan tidak bisa dipercaya. Para Hakim di Indonesia
melakukan proses Pengadilan secara tidak adil tergantung siapa yang mampu
membayar sang Hakim. Keadilan tidak diperoleh di Pengadilan.
5.
Perolehan keadilan dalam rangka perlindungan hukum bagi
rakyat tidak akan bisa dinikmati sebagian besar rakyat karena mahalnya biaya
pelaksanaan pengadilan, serta mayoritas para Tim Hakim dan para Tim Jaksa
berani memperjual-belikan pasal-pasal hukum untuk memutuskan pihak yang salah
menjadi pihak yang benar.
6.
Setiap masyarakat yang akan berhubungan dengan aparat
pemerintah baik Pusat dan Daerah kaitannya dengan surat izin serta perolehan
hak, selalu dipersulit dan diperlambat akan tetapi bila menggunakan uang
sogokan, maka urusan bisa berjalan cepat.
7.
Kesempatan lapangan pekerjaan bagi banyak rakyat yang
siap kerja sulit didapat karena ketidak berdayaan pemerintah membuka peluang
lapangan pekerjaan. Begitu juga yang dialami banyak para sarjana baru, para
alumni pendidikan keterampilan baru peluang pekerjaan sangat sempit.
8.
Sulitnya permodalan dari perbankan Indonesia untuk penciptaan
lapangan pekerjaan bagi banyak rakyat tidak akan berjalan apabila sistem
perbankan di Indonesia tidak memfasilitasi dengan mudah dan cepat untuk
pinjaman permodalan usaha baru bagi masyarakat yang kreatif.
9.
Peraturan pemerintah tentang energi dan perekonomian
makro yang selalu berubah dan berdampak negatif kepada sektor mikro,
menyebabkan beban kehidupan rakyat banyak di Indonesia menjadi tidak pasti dan
penuh dengan kebimbangan pasar dan masa depan (memperlemah daya saing
produksi). Harga pokok usaha selalu berfluktuasi menjadi mahal dan tidak pasti
persediaannya.
10.
PEMERINTAH MENGHINA RAKYATNYA dengan predikat Duaffa
(kaum miskin papa) untuk membeli BMM premium. Padahal kebijakan ini adalah
suatu kebodohan Pemerintah menghadapi tekanan kenaikan harga minyak dunia.
11.
Infrastruktur yang sangat jelek serta banyaknya jalan
yang rusak parah terjadi dibanyak wilayah dan daerah dan dirasakan banyak
rakyat adanya pembiaran dari pemerintah dalam jangka panjang, membuat ketidak
pastian berlalulintas dan perhubungan sering terjadi macet lalulintas dalam
kota dan luar kota sehingga terjadi biaya tinggi dalam transportasi.
12.
Tidak adanya sistem transportasi nyaman dan murah bagi
rakyat banyak sebagai dampak infrastruktur tranportasi yang tidak ada dan
sangat jelek sehingga banyak rakyat terpaksa membeli kendaraan roda empat dan
roda dua yang berakibat bertambah macetnya dan ruwetnya jalan raya sementara
pemerintah tidak menampakkan pembenahan untuk mengatasi kemacetan lalulintas.
Kondisi ini berjalan dalam periode bertahun-tahun hingga kini tanpa ada
kehendak mensolusi dari pemerintah pusat maupun daerah.
13.
Korupsi maha rakus dalam jumlah sangat besar yang
dilakukan banyak para pejabat tinggi pemerintah dipusat dan daerah serta
pemberantasan korupsi yang masih sangat lemah karena banyaknya manipulasi hukum
para penegak hukum, membuat ketidak pastian masa depan bagi banyak rakyat
Indonesia. Belum lagi banyaknya manipulasi SDA pertambangan di beberapa
wilayah.
14.
Banyaknya aliran sesat dalam agama-agama terutama dalam
agama Islam untuk mendegradasi agama Islam dari dalam yang diharapkan rakyat
untuk dibubarkan segera dan ditindak akan tetapi bagi pemerintah tidak
dilaksanakan sehingga terjadi ketidak nyamanan melaksanakan ibadah bagi rakyat
banyak dalam wilayah tertentu.
15.
Banyaknya informasi kerusakan moral serta tempat
maksiat dibeberapa tempat dan channel membuat resah banyak keluarga rakyat
Indonesia akan kerusakan moral para anak-anaknya dimasa depan sementara
pemerintah dan dunia pendidikan menampakkan kenerja yang tidak berdaya untuk
membendungnya.
Apabila terror seperti ini tidak segera disolusi oleh
Pemerintah, maka ketidak-adilan serta pemiskinan akan terus berlanjut dan
membesar dan tentu akan berdampak terhadap gejolak sosial didalam masyarakat
(rakyat banyak) dalam kualitas gangguan kriminal yang semakin brutal serta
canggih.
Harapan saya, semoga kita semua termasuk para pemimpin
yang sedang berkuasa saat ini, menyadari sedalam-dalamnya bahwa terror yang
selama ini dirasakan oleh rakyat banyak di Indonesia atas perbuatan dan
keteledoran para pemimpin, segera berbenah diri untuk mengingat ajaran Agama
masing-masing dan Pancasila sebagai ideologi bangsa agar merevolusi diri menuju
reformasi yang sebenarnya dan sesungguhnya sebelum terjadi kehancuran NKRI kedepan
yang akan dialami anak cucu kita. Pihak asing yang selama ini membayangi ketat
kehidupan bangsa Indonesia sangat menghendaki kejadian ini. Amin. (Ashwin Pulungan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar